Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk Khatamun Nubuwah Atau Tanda Kenabian

Al-Ishlah │ Dari suatu riwayat yang bersumber dari as Sa'ib bin Yazid r.a dikemukakan : "Bibiku membawa aku untuk menemui Nabi saw, lantas ia berkata kepada Rasulullah saw: "Ya Rasulullah, keponakanku ini sakit. Ketika itu Rasulullah saw menyapu kepalaku (as Sa'ib), mendo'akan keberkahan untukku dan berwudhu. Air sisa wudhunya lalu kuminum. Setelah itu aku berdiri di belakangnya, aku memandang kepada khatam (tanda) yang terletak di antara kedua bahunya. Ternyata khatam itu sebesar telur burung darah. [diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dari Hatim bin Ismail, dari Ja'd bin Abdurrahman yang bersumber dari Sa'ib bin Yazid r.a.]

Dalam suatu riwayat, Jabir bin Samurah r.a mengemukakan perihal Khatamun Nabi sebagai berikut: " Aku pernah melihat khatam (tanda kenabian).... Ia terletak di antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara" [diriwayatkan oleh Sa'id bin Ya'qub at Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.]

Seorang wanita bernama Rumaitsah (putri Amru bin Hisyam bin Abdul Muthalib) bercerita kepada cucunya, yaitu Ashim bin Umar r.a sebagai berikut: "Waktu aku mendengar Rasulullah saw bersabda, aku duduk berdampingan dengan beliau saw, begitu dekatnya, seandainya aku mau mengecup tanda kenabian yang terletak di antaraa kedua bahunya, tentu dapat kulakukan. Adapun sabda beliau yang ditujukan kepada Sa'ad bin Mu'adz dikala ia meninggal dunia itu ialah : "Bergoncang Arsy Allah yang Maha Rahman karenanya (karena kematian Sa'ad)". [diriwayatkan oleh Abu Mush'ab al Madini, dari Yusuf bi al Majisyun, dari bapaknya, dari 'AShim bin 'Umar bi Qatadah, yang bersumber dari neneknya, yaitu Rumaitsah]

Ibrahim bin Muhammad pernah mendengar salah seorang putera Ali bin Abi Thalib k.w. berkata: "Apabilia Ali k.w. menceritakan sifat Rasulullah saw, maka ia akan bercerita panjang lebar. Dan ia akan berkata: "di antara kedua bahunya terdapat khatam kenabian, yaitu khatam para nabi" [diriwayatkan oleh Ahmad bin 'Ubadah ad Dlabi 'Ali bin Hujr dan lainnya, yang mereka terima dari Isa bin Yunus dari 'Umar bin 'Abdullah, dari 'Ibrahim bin Muhammad yang bersumber dari salah seorang putera 'Ali bin Abi Thalib k.w.]

Dalam suatu riwayat, Alba' bin Ahmar al Yasykuri mengadakan dialog dengan Abu Zaid 'Amr bin Akhthab al Anshari r.a. sebagai berikut: "Abu Zaid berkata: "Rasulullah saw bersabda kepadaku: "Wahai Abu Zaid mendekatlah kepadaku dan usaplah punggungku" Maka punggungnya ku usap, dan terasa jari jemariku menyentuh khatam Aku (alba' bin Ahmar al Yasykuri) bertanya kepada Abu Zaid: "Apakah khatam itu? Abu Zaid menjawab: "kumpulan bulu-bulu" (ia mengatakan demikian karena hanya dapat merasakan dengan rabaan tangannya saja, tidak melihat dengan mata kepala. Jadi apa yang dikatakannya itu hanya berdasarkan rabaan belaka, ialah bulu yang tumbuh di sekitar khatam). [diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu 'Ashim dari 'Uzrah bin Tsabit, yang bersumber dari Alba' bin Ahmar al Yasykuri]

Abu Buraidah r.a. menceritakan tentang pengalaman Salman al Farisi r.a. sebagai berikut: " Salman al Farisi datang membawa baki berisi kurma kepada Rasulullah saw. (sewaktu ia baru tiba di Madinah). Baki itu diletakkannya di hadapan Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda: " Wahai Salman!Apa ini? Salman menjawab: " Ini sedekah buat anda dan sahabat anda" Rasulullah saw bersabda: " Angkatlah ini dari sini, kami tidak makan sedekah". Baki itupun diangkat oleh Salman. Keesokan harinya, ia datang lagi dengan membawa makanan yang serupa dan diletakannya di hadapan Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda: "Apakah ini wahai Salman? Salman menjawab: "Ini adalah hadiah buat tuan." Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya: "Hidangkanlah" Kemudian Salman memperhatikan Khatam yang terletak dipunggung Rasulullah saw. (bagian belakang badannya sebelah atas), maka ia pun (Salman) menyatakan keimannyanya kepada beliau. Salman r.a. adalah budak seorang Yahudi, maka oleh Rasulullah saw ia dibeli dengan beberapa dirham, yakni dengan cara mengupah menanam pohon-pohon kurma. Salman berkerja di kebun itu sampai pohon-pohon kurma itu berbuah. Rasulullah saw membantunya menanam pohon-pohon itu. Di antaranya ada sebatang pohon yang ditanam Umar r.a. Pohon-pohon itu tumbuh dengan subur, kecuali sebatang pohon yang mati. Rasulullah saw bersabda: "Kenapa pohon yang satu ini?" "Umar r.a menjawab: "Wahai Rasulullah, sayalah yang menanamnya" Rasulullah saw pun mencabutnya, kemudian menanaminya lagi dan tumbuhlah dengan baik. [diriwayatkan oleh Abu 'Ammar bih Harits al Khuza'i, dari Ali bin Husein bin Waqid, dari 'Abdullah bin buraidah,yang bersumber dari Abu Buraidah r.a.]

Abu Nadlrah al 'Aufih pernah bertanya kepada Abi Sa'id al Khudri perihal Khatam, Inilah ceritanya: "Aku bertanya kepada Abu Sa'id al Khudri perihal khatam kenabian Rasulullah saw. Ia menjawab: khatm itu di bagian belakang badan Rasulullah saw, merupakan daging yang menyembul." [diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Bisyr bin al Wadlah, dari Abu 'Aqil ad Dauraqi yang bersumber dari Abu Nadlrah al 'Aufih]

Abdullah bin Sirjis (Sahabar Rasulullah saw yang tinggal di Basrah) menceritakan pengalamannya tatkala bersama Rasulullah saw: "Aku datang menghadap Rasulullah saw sewaktu beliau sedang berada di antara para sahabat-sahabatnya. Aku berkeliling sedemikian rupa di belakangnya. Rupanya beliau pun mengerti apa yang kuinginkan, maka beliau melepaskan selendang dari punggungnya, kemudian terlihatlah olehku tempat khatam kenabian yang berada di antara kedua bahunya sebesar genggaman tangan, di sekitarnya terdapat tahi lalat, seakan-akan kumpulan jerawat. Sebelum aku kembali, aku menghadap dulu kepada Rasulullah saw, kemudian kukatakan: "Wahai Rasulullah, semoga Allah swt melimpahkan maghfirah-Nya kepada tuan! Beliau pun menjawab:"Bagimu juga. Orang-orang (yang berda) ketika itu bertanya: "Apakah Rasulullah saw memohonkan ampunan untukmu? Ia menjawab: "Ya dan juga untuk kalian kemudian ia membaca ayat: "Dan mohonkanlah ampun karena dosamu dan mohonkanlah ampun untuk orang-orang Mu'min, laki-laki dan perempuan" (surat Muhammad ayat 19). [diriwayatkan oleh Ahmad bin al Muqaddam Abul asy'ats al 'Ajali al Bashri, dari Hammad bin Zaid dari 'Ashim al Ahwal, yang bersumber dari 'Abdullah bin Sirjis] Baca juga materi tentang Bentuk tubuh rasulullah

Posting Komentar untuk "Bentuk Khatamun Nubuwah Atau Tanda Kenabian"