Hidup di Bawah Naungan Tauhid
Al-Ishlah │ Hidup mulia hanya akan diraih apabila seseorang hanya berwala’ (loyal) kepada satu Tuhan yang Maha sempurna yaitu Allah swt dengan pemahaman aqidah yang benar dan sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah saw tentang:
1. Zat-Nya (adz dzat)
Al Qur’an surat al Ikhlas ayat 1 dan 2 : “Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah Tuhan Yang Maha Esa. Allah tempat memintah segala sesuatu ”
Al Qur’an surat asy Syura ayat 11 : “(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menciptakan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat”
Al Qur’an surat al An’am ayat 103 : “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Teliti”
2. Sifat-sifat-Nya (ash shifat)
Al Qur’an surat al A’raf ayat 180 : “Dan Allah memiliki nama-nama yang baik (asmaul husna), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”
Al Qur’an surat al Isra’ ayat 110 : “Katakanlah (Muhammad): Serulah Allah atau serulah ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru,karena Dia mempunyai nama-nama yang baik (asmaul husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam sholat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah diantara kedua itu”
3. Nama-nama-Nya (al asma’)
Al Qur’an surat 59 ayat 22 sampai 24 : “Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Mahasejahterah, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,Dia memiliki nama-nama yang indah, apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya, dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”
Al Qur’an surat al A’raf ayat 180 : “Dan Allah memiliki nama-nama yang baik (asmaul husna), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”
4. Perbuatan-Nya (al af’al)
Al Qur’an surat al Buruj ayat 16 : “Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki”
Al Qur’an surat al Anbiya’ ayat 23 : “Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya, tetapi merekalah yang akan ditanya”
Al Qur’an surat al Insan ayat 29 sampai 31 : “Sungguh (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju kepada Tuhannya. Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila dikehendaki Allah, sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana. Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga), adapun bagi orang-orang yang zalim disediakan-Nya azab yang pedih”
Konsekuensi dari pemahaman tersebut mengharuskan seseorang untuk mentauhidkan Allah (at tauhid) dalam hal-hal berikut:
1. Asma dan sifat (al ashma-u wash shifat): Yakin bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat sempurna, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Asma Allah lebih dari yang kita ketahui karena Allah masih merahasiakan nama-nama-Nya. Rasulullah saw pernah berdo’a :” ....aku mohon dengan setiap nama yang menjadi milik Mu, yang Engkau gunakan untuk menamai diri Mu sendiri, atau yang Kau turunkan kepada salah seorang di antara hamba Mu, atau Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi Mu...”
Al Qur’an surat al fatihah ayat 1 : “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
2. Rububiyah (ar rubbubiyah): Yakin bahwa Allah adalah Tuhan yang Menciptakan dirinya, dan menciptakan alam semesta dan segala isinya untuk jaminan kehidupannya.
Al Qur’an surat al Fatihah ayat 2 : “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”
Al Qur’an surat an Nas ayat 1 : “Katakanlah : Aku berlindung dengan Tuhan manusia”
Al Qur’an surat al a’raf ayat 54 : “Sungguh Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah Tuhan seluruh alam”
3. Mulkiyah (al mulkiyah): Yakin bahwa Allah adalah Yang Menguasai seluruh kerajaan langit dan bumi
Al Qur’an surat Ali Imran ayat 26 : “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”
Al Qur’an surat Ali Imran ayat 189 : “Dan milik Allahlah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”
4. Uluhiyah (al uluhiyah):Yakin bahwa karena sifat-sifat-Nya yang sempurna, Allah adalah satu-satunya zat yang berhak disembah
Al Qur’an surat al Fatihah ayat 5 : “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami minta tolong”
Al Qur’an surat an Nas ayat 3 : “Sembahan (Tuhan) manusia”
Ketika mengikrarkan laa ilaaha illallah [18 : 110] seseorang yakin bahwa :
1. Allah lah yang tercinta (allahul mahbub)
Al Qur’an surat al Baqarah ayat 165 : “Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)”
Al Qur’an surat al Anfal ayat 2 : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat)imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal”
2. Allah lah Tuhan yang dituju (ar rabbul maqshud)
Al Qur’an surat al An’am ayat 162 : “Katakanlah (Muhammad): Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”
3. Raja yang ditaati (al malikul mutha’)
Al Qur’an surat an Nisa ayat 59 : “Wahai orang-orang yang beriman, Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
4. Allah lah Tuhan yang di sembah (al ilahul ma’bud)
Al Qur’an surat az zariyat ayat 56 : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada ku.”
Keyakinan seperti itulah yang akan mengantarkan seseorang merasakan kehidupan yang mulia (hayatun thayibah) di bawah naungan Tauhid.
Al Qur’an surat al Baqarah ayat 208 : “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu”
Al Qur’an surat an Nahl ayat 97 : “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami berikan balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”
Posting Komentar untuk "Hidup di Bawah Naungan Tauhid"