Konsep Tarbiyah Ramadhan Bagian 3
Al-Ishlah │ Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa harus dengan berpuasa orang beriman agar mendapatkan derajat takwa di sisi Allah swt. Di dalam Islam ada banyak ibadah yang harus dilakukan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Mulai dari ibadah mahda sampai ghairu mahda, dari yang munfarid sampai yang dilakukan berjama’ah. Pokoknya di dalam Islam semua amal perbuatan yang baik (selain bermaksiat) itu bisa bernilai ibadah, asalkan niatnya lillahi ta’ala. Kembali mengulang konsep tarbiyah ramadhan sebelumnya bahwa orang-orang beriman perlu ditingkatkan derajatnya ke tingkat takwa dengan cara menjalankan ibadah puasa, maka tentu ada sesuatu yang besar dengan ibadah yang satu ini.
Pengertian ibadah puasa yang telah masyur di tengah-tengah kita adalah menahan diri dari makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Semua kita sudah sepakat dengan pengertian ini, mulai dari ujung timur sampai ujung barat, dari kutub utara sampai kutub selatan. Lantas kenapa puasa ini bisa bikin orang bertakwa? Tentu ada kaitannya dengan sifat-sifat orang yang bertakwa yang akan kita jelaskan pada bagian selanjutnya.
Al Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa orang – orang yang bertakwa kepada Allah memiliki ciri-ciri, sifat dan perilaku tertentu yang sangat mungkin untuk diwujudkan dengan menjalankan ibadah di bulan ramadhan yang mulia ini. Berikut ini adalah beberapa ciri dari orang-orang yang bertakwa yang diceritkan oleh al Qur’an kepada kita:
“bersegerahlah kalian untuk memperoleh ampunan dari tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang diperuntukkannya bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang berinfak baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila (terlanjur) mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri (mereka segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang yang beramal.” (Ali Imran ayat 133 sampai 136)
1.Orang yang bertakwa itu selalu menginfakan hartanya dalam keadaan sempit ataupun dalam keadaan lapang. Kalau kita lihat diantara bulan-bulan yang ada, bisa kita pastikan bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang paling banyak orang melakukan infak, walaupun keadaan mereka dalam keadaan sulit. Yang demikian itu mereka lakukan karena ingin mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt.
2. Orang yang bertakwa itu selalu bisa mengendalikan amarah (sabar). Jika kita mau jujur maka kita akan merasakan sendiri bagaimana kita bisa berjuang untuk mengendalikan amarah di bulan ramadhan ini jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Dengan ibadah di bulan ramadhan selama sebulan penuh diharapkan dapat melatih diri kita untuk tetap dapat mengendalikan amarah (sabar) ini dibulan-bulan lainnya.
3.Orang yang bertakwa itu selalu memaafkan kesalahan manusia. Salah satu ciri orang yang bertakwa itu adalah suka memaafkan kesalah orang lain. Dan kita bisa lihat dan alami sendiri betapa ramadhan ini membentuk kita menjadi pribadi-pribadi yang pemaaf. Bahkan sebelum ramadhan ini dimulai pun kita sudah diharuskan (bahkan bisa wajib) untuk meminta maaf, agar ibadah ramadhan kita diterima di sisi Allah swt.
4. Orang-orang yang bertakwa itu selalu rajin minta ampun (bertaubat ) kepada Allah atas kesalahan yang dilakukan baik yang sengaja maupun tak disengaja, yang tampak maupun yang tersembunyi. Dan itu kita lihat dan alami sendiri di bulan ramadhan ini kita banyak-banyak mohon ampunan kepada Allah swt dan berjuang sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang tak berguna apalagi dosa.
5. Orang-orang yang bertakwa selalu merasakan muraqabah (pengawasan) dari Allah. Jika kita mau jujur, maka kita akan merasakan sendiri bahwa dibulan puasa kita merasakan bahwa diri kita di awasi oleh Allah swt. Sebagai buktinya, kita tidak berani makan dan minum, besetubuh dan lain-lainya walaupun kita tidak diketahui oleh orang lain. Padahal makanan, minuman , istri atau suami adalah milik kita dan hak kita. Tetapi karena kita merasa di awasi kita tinggalkan itu semua dan rela merasakan haus dan lapar sampai waktu berbuka tiba.
6. Orang takwa itu ikhlas ibadanya karena Allah. Dan keikhlasan itu sangat mungkin kita latih dengan menjalankan ibadah di bulan ramadhan ini. Kita berlapar-lapar, haus dan dahaga, letih, ruku’ dan sujud, tilawah al Qur’an, sedekah kita lakukan karena hanya mengharapkan ridha dari Allah swt.
7. Orang takwa itu wara (hati-hati) dalam hidupnya supaya tidak jatuh ke dalam dosa. Di bulan puasa sikap kehati-hatian ini selalu kita latih, karena tidak ingin ibadah ramadhan yang kita lakukan tak bernilai di sisi Allah swt.
Selain hal di atas banyak lagi sifat-sifat orang yang bertakwa yang sangat dan hanya mungkin untuk kita wujudkan dengan mudah di bulan ramadhan yang mulia ini. Untuk selanjutnya adalah kenapa kita harus bertakwa, apa perlunya takwa itu bagi kita?
Posting Komentar untuk "Konsep Tarbiyah Ramadhan Bagian 3"